About

IVA: Intip Vagina Anda


Maaf mungkin judulnya agak jorok. Namun itulah nama populer program yang sedang digalakkan pemerintah melalui puskesmas-puskesmas. Nama resmi program tersebut sebenarnya adalahInspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Apa itu IVA?
IVA adalah metode baru deteksi dini kanker leher rahim dengan mengoleskan asam asetat (cuka) ke dalam leher rahim. Bila terdapat lesi kanker, maka akan terjadi perubahan warna menjadi agak keputihan pada leher rahim yang diperiksa. Metode tersebut memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan papsmear yang selama ini lebih populer.
Keunggulan IVA dibandingkan Papsmear:
  • Tidak memerlukan alat tes laboratorium yang canggih (alat pengambil sampel jaringan, preparat, regen, mikroskop, dll)
  • Tidak memerlukan teknisi lab khusus untuk pembacaan hasil tes
  • Hasilnya langsung diketahui, tidak memakan waktu berminggu-minggu
  • Sensitivitas IVA dalam mendeteksi kelainan leher rahim lebih tinggi dari papsmear (sekitar 75%), meskipun dari segi spesifikitas (kepastian) lebih rendah (sekitar 85%).
  • Biayanya sangat murah (bahkan gratis bila di puskesmas).
ilustrasi-iva
Bagaimana cara kerja IVA?
  • Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini.
  • Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki melebar).
  • Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang cukup.
  • Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
  • Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk menyerapnya.
  • Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat. Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih.
Jadi, bergegaslah ke puskesmas terdekat untuk melakukan IVA…!

Read more

Mengenal Kangker Serviks


Tahukah Anda bahwa setiap satu jam, seorang wanita di Indonesia meninggal karena kanker serviks? Dan setiap dua menit di seluruh dunia ada satu orang wanita meninggal karena kanker tersebut? Kanker serviks adalah salah satu kanker paling mematikan dan paling tinggi prevalensinya di dunia.

Apakah Kanker Serviks?

Kanker serviks adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada daerah mulut atau leher rahim. Serviks adalah bagian bawah dari uterus atau rahim, di atas saluran vagina. Kanker serviks tumbuh ketika sel-sel yang abnormal di saluran serviks berkembang biak di luar kontrol dan membentuk lesi prakanker. Bila berlanjut, lesi tersebut berubah menjadi tumor dan menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan hingga ke dinding panggul. Perubahan menjadi sel kanker ini memakan waktu antara 10 hingga 15 tahun.

Apa Penyebab Kanker Mulut Rahim?

Kanker mulut rahim disebabkan oleh inveksi human papillomavirus (HPV), jenis virus yang bersifat onkogenik (penyebab kanker). HPV tipe 16, 18, 31, 45, dan 52 diketahui secara kolektif menjadi penyebab lebih dari 80 persen kasus kanker serviks. Meskipun penggunaan pil kontrasepsi, merokok, kelemahan sistem imun dan kehadiran infeksi lain dapat meningkatkan risiko kanker tersebut, seorang wanita harus terinfeksi salah satu jenis virus HPV di atas untuk mengidap kanker.

Gejala Kanker Serviks

Karena infeksi HPV tidak menimbulkan gejala atau tanda-tanda, Anda kemungkinan besar tidak tahu bila terkena. Kebanyakan wanita terdiagnosis mengidap HPV melalui skrining Pap smear danIVA (Inspeksi Visual Asetat). Skrining Pap smear dan IVA adalah pemeriksaan ginekologi yang ditujukan mendeteksi pertumbuhan abnormal sel di serviks sebelum tumbuh menjadi kanker. Bila HPV terdeteksi secara dini, maka peluang pencegahan kanker cukup besar. Itulah mengapa Anda perlu melakukan skrining secara berkala.
pendarahan pada vagina saat hubungan intim.
Pada stadium lanjut, pendarahan bisa muncul tanpa hubungan intim.Pada stadium lanjut, kanker serviks dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:
keputihan yang bercampur darah dan berbau. Keputihan tidak menghilang dengan pengobatan baik yang diminum maupun yang dioleskan di liang kemaluan.
nyeri panggul dan sulit/tidak bisa buang air.
TAHAP PERKEMBANGAN
Kanker Serviks
Tahap ini berdasarkan di mana tumor ditemukan:
Stadium I: Tumor telah menyerang leher rahim di bawah lapisan atas sel. Sel-sel kanker hanya ditemukan di leher rahim.
Stadium II: Tumor meluas ke bagian atas vagina, melampaui leher rahim ke jaringan terdekat dinding panggul. Tumor tidak menginvasi sepertiga bagian bawah vagina atau dinding panggul.
Stadium III: Tumor meluas ke bagian bawah vagina, mungkin telah menyerbu dinding panggul. Jika tumor menghalangi aliran urine, satu atau kedua ginjal tidak dapat bekerja dengan baik.
Stadium IV: Tumor menyerang kandung kemih atau rektum, atau telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Kanker Berulang: Tumor dirawat, namun tumbuh kembali setelah periode waktu tidak terdeteksi. Tumor mungkin muncul lagi di leher rahim atau di bagian lain dari tubuh.

Siapa yang Berisiko Terkena Kanker Serviks?

HPV sangat menular. Diperkirakan banyak orang terinfeksi HPV dalam tahun-tahun pertama setelah aktif secara seksual. Penularan HPV banyak terjadi melalui hubungan seksual, tetapi virus tersebut juga dapat menular melalui aktivitas non-seksual. Sekitar 80 persen wanita pernah terinfeksi HPV selama hidupnya, namun hanya sekitar 50 persen mengidap HPV risiko tinggi yang dapat menimbulkan kanker.

Pencegahan Kanker Mulut Rahim

Kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi, terutama vaksin HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab lebih dari 70 persen kanker tersebut. Karena HPV menular secara seksual, sangat disarankan vaksinasi HPV pada usia 9-12 tahun sebelum wanita aktif secara seksual. Dalam pengujian di seluruh dunia terhadap 1100 wanita usia 9 hingga 15 tahun, 99 persen membentuk antibodi HPV setelah vaksinasi. Karena kebanyakan wanita hanya mengidap satu jenis HPV, vaksin HPV juga dapat bermanfaat bagi wanita usia yang lebih dewasa. Vaksinasi tidak bermanfaat mencegah infeksi tipe HPV yang sudah diidap, tetapi melindungi Anda terhadap jenis yang lain.
  • Vaksinasi HPV diberikan dalam tiga dosis, di bulan pertama, bulan kedua berikutnya dan bulan keenam dari pemberian kedua. Saat ini biayanya masih di atas Rp 3,5 juta untuk keseluruhan dosis.

Read more

Vagina Berbau? Jangan Membasuh Berlebihan


Vagina berbau busuk adalah kondisi umum yang kadang-kadang dimiliki wanita. Diperkirakan 30% wanita pernah mengalaminya. Banyak wanita menduga bau vagina itu disebabkan kurangnya kebersihan pribadi sehingga mencucinya secara berlebihan. Mereka tidak menyadari bahwa hal itu justru memperburuk masalah.
Sebab Bagian dalam vagina memiliki sejumlah besar mikro-organisme yang disebut flora vagina. Flora yang umumnya dari jenislactobacillus itu berperan menciptakan lingkungan asam yang melindungi vagina. Dengan cara itu, vagina melindungi diri terhadap infeksi dan bakteri luar. Dalam keadaan sehat, keseimbangan flora terjaga sehingga vagina tidak berbau atau hanya berbau samar yang khas. Jika keseimbangan flora terganggu, bakteri jenisgardnerella dan lainnya dapat berkembang biak, sehingga menciptakan kondisi yang disebut vaginosis bakteri. Kehamilan, penggunaan spiral KB, pemakaian antibiotik dan merokok dapat memicu vaginosis.
Vaginosis bakteri bukan infeksi tetapi peningkatan jenis bakteri jinak yang biasa hadir dalam vagina. Kondisi ini hanya membuat tidak nyaman karena menyebabkan vagina mengeluarkan lendir berwarna bening keabu-abuan yang berbau menyengat (seperti ikan busuk). Selain ketidaknyamanan, vaginosis tidak menyebabkan masalah lain. Keseimbangan alami antarbakteri berbeda biasanya akan pulih sendiri secara alami dalam beberapa hari.
Penanganan
Banyak wanita yang mendapati vaginanya berbau menyengat kemudian membersihkan vagina secara intensif. Hal ini justru memperparah kondisinya dan meningkatkan risiko infeksi. Mencuci vagina berlebihan, apalagi dengan sabun antiseptik, akan meningkatkan pH sehingga mengganggu keseimbangan flora vagina.
Bila Anda memiliki masalah bau vagina, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan keasaman agar terjadi keseimbangan flora vagina. Membasuh daerah kemaluan dengan air hangat dan sabun ringan ber-pH netral sudah cukup pada kebanyakan kasus. Bila masalah Anda masih berlanjut setelah beberapa hari, konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter dapat memeriksa bila ada kondisi lain seperti penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi yang menyebabkan bau tidak sedap.

Read more

7 Tips Mencegah Kanker Payudara


Bila Anda wanita berumur 30 tahun, peluang Anda terkena kanker payudara adalah 1 per 229. Pada usia 40, peluang Anda menjadi 1 per 68. Pada usia 50, peluangnya menjadi 1 per 37 (catatan: ini adalah statistik di Amerika dan Eropa, di Indonesia mungkin berbeda).
Risiko kanker payudara meningkat bila ibu, bibi, nenek atau saudara perempuan Anda ada yang terkena kanker tersebut sebelum usia 50 tahun. Bila salah satu ibu atau saudara perempuan Anda terkena kanker, risiko Anda dua kali rata-rata. Bila keduanya terkena, risiko Anda lima kali rata-rata. Sekitar 20-30 persen wanita yang terkena kanker payudara memiliki keluarga dekat yang juga terdiagnosis penyakit itu. Sekitar 70 persen sisanya lebih sulit menentukan faktor risikonya. Pola makan, berat badan, merokok, obat-obatan, dll dapat memengaruhi risiko kanker payudara.
Berikut adalah 7 cara mencegah kanker payudara dengan mengurangi faktor risiko di luar bakat genetik:
1. Berolah raga
Dalam sebuah eksperimen, para peneliti menanyai 1.550 wanita berusia 40-85 tahun mengenai kebiasaan berolah raga mereka. Para wanita yang aktif berolahraga memiliki risiko terkena kanker payudara setengah lebih rendah dibandingkan mereka yang kurang berolah raga. Berjalan kaki 30 menit, lima kali seminggu dapat menurunkan risiko kanker payudara hingga 18 persen menurut studi lain yang melibatkan 74 ribu wanita berumur 50 sampai 79 tahun.
2. Menjaga berat badan
American Cancer Society pernah melakukan studi yang melibatkan 62 ribu wanita. Para peneliti menemukan bahwa semakin banyak kenaikan berat badan sejak wanita berumur 18 tahun, semakin besar risiko mengidap kanker payudara di masa menopause. Mereka yang bertambah berat badan sampai 30 kilogram meningkatkan risikonya dua kali lipat. Kelebihan berat badan tampaknya meningkatkan estrogen, yang mendukung pembentukan kanker.
3. Menghindari lemak
Ada keterkaitan antara konsumsi tinggi lemak tak jenuh rantai jamak (minyak jagung, bunga matahari, dll) dengan kanker payudara. Pilihlah asam lemak tak jenuh rantai tunggal, sepertiminyak zaitun.
Di Swedia pernah dilakukan penelitian selama 6 tahun terhadap lebih dari 61 ribu wanita berusia 40 sampai 76 tahun. Mereka yang mengkonsumsi 10 gram lemak tak jenuh rantai tunggal setiap hari mengalami penurunan risiko kanker payudara hingga 45 persen. Sebaliknya, setiap konsumsi 5 gram lemak tak jenuh rantai jamak meningkatkan risiko kanker payudara hingga 69 persen. Data ini menjelaskan kenapa kanker payudara jarang dijumpai di Spanyol, Yunani dan Italia, meskipun 42 persen kalori lemak yang mereka dapatkan berbentuk minyak. Hal itu karena mereka mengkonsumsi jenis lemak tak jenuh rantai tunggal.
4. Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
Pigmen karotenoid yang terdapat pada buah dan sayuran dipercaya melindungi kanker payudara. Para peneliti Universitas New York membandingkan sampel darah 270 wanita penderita kanker payudara dengan sampel darah 270 wanita sehat. Wanita yang memiliki karotenoid terendah memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan yang berkarotenoid tertinggi. Usahakan selalu menyertakan sayur dan buah-buahan dalam menu harian Anda, terutama wortel, tomat, semangka dan bayam.
5. Banyak mengkonsumsi kedelai
Insiden kanker payudara pada wanita Asia hanya seperlima dari wanita Barat. Para ilmuwan percaya bahwa penyebabnya adalah diet yang kaya kedelai. Sebuah eksperimen menunjukkan bahwa kedelai fermentasi Jepang dapat menurunkan risiko kanker payudara. Mereka yang mengkonsumi tiga porsi atau lebih setiap hari memiliki risiko lebih rendah dibandingkan yang makan hanya satu porsi atau kurang.
Kedelai mengandung fitoestrogen yang mencegah kanker payudara dengan membatasi efek karsinogenik dari estrogen. Meminum segelas susu kedelai atau tiga potong tahu/tempe setiap hari dapat melindungi Anda dari kanker payudara.
6. Menyusui
Menyusui tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga bagi ibunya karena menekan kadar estrogen. Para peneliti membandingkan angka melahirkan dan pola menyusui wanita yang hidup di negara maju dan negara berkembang. Mereka mendapati bahwa wanita di negara maju dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga setengahnya bila memiliki anak lebih banyak dan menyusui mereka seperti para wanita di negara berkembang (rata-rata 30 bulan per kelahiran).
7. Tidak merokok
Semakin muda wanita merokok, semakin besar peluangnya terkena kanker payudara sebelum menopause. California Environmental Protection Agency melaporkan bahwa merokok pasif, terutama di kalangan wanita muda, adalah salah satu penyebab kanker payudara. Bagi para suami atau ayah, berhentilah merokok agar istri atau anak perempuan Anda tidak terkena kanker payudara.

Read more

Jenis-jenis Kanker Payudara


Ada beberapa jenis kanker payudara, tetapi yang paling sering adalah dua jenis: ductal carcionomadan lobular carcinomaDuctal carcinoma adalah kanker yang muncul di ductus atau jaringan pipa yang mengangkut susu di dalam payudara. Lobular carcinoma adalah kanker yang terdapat di lobulus atau kelenjar pembuat susu. Kanker yang tidak menyebar di luar ductus atau lobulus disebut in-situ yang artinya “di tempat”. Bila sudah menyebar maka disebut invasif atau infiltratif.
Ductal Carcinoma
Pada ductal carcinoma in-situ kanker hanya berada di sepanjang saluran ASI. Pada stadium ini, hampir 100% penderita kanker masih bisa disembuhkan. Cara termudah untuk mengidentifikasi ductal carcinoma in- situ adalah dengan mamogram secara berkala/tahunan. Anda juga bisa memeriksanya sendiri dengan teknik yang disebutSADARI (memeriksa payudara sendiri).
Bila dibiarkan, ductal carcinoma akhirnya menyebar ke jaringan sekitarnya. Dinding saluran ASI akhirnya menipis dan pecah, lalu kanker pun menyebar. Penyebaran bisa terbatas di sekitar asal kanker, tetapi dapat juga ke seluruh tubuh (bermetastase) melalui sirkulasi darah. Penyebaran terutama ke kelenjar limfa di ketiak dan organ lainnya seperti tulang, liver dan paru-paru. Sekitar 70% kanker payudara adalah ductal carcinoma invasif.
Lobular Carcinoma
Pada lobular carcinoma in- situ (disebut juga lobular neoplasia), kanker masih belum menembus dinding lobulus. Lobular carcinoma invasif berpotensi metastase dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, dimulai dari jaringan lemak payudara. Sekitar 10-15% kanker payudara adalah lobular carcinoma invasif. Kanker jenis ini tidak selalu menimbulkan benjolan, tetapi hanya membuat jaringan yang terkena menebal sehingga dapat sulit terdeteksi.
Penyakit Paget
Jenis kanker payudara yang paling jarang adalah kanker puting susu, dikenal sebagai penyakit Paget. Penyebaran kanker ini dimulai dari ductus dan menyebar ke kulit di sekeliling puting dan areola (lingkaran hitam di sekeliling puting). Kulit di sekeliling puting seringkali terasa kasar, berbintik, memerah dan mengeluarkan darah. Pasien akan merasa gatal dan panas.

Read more