About

Penyakit Misterius Bernama Lupus


Lupus, nama aneh untuk sebuah penyakit. Kata itu berasal dari bahasa Latin yang berarti serigala, untuk menggambarkan salah satu ciri paling menonjol dari penyakit itu yaitu ruam di pipi yang membuat penampilan seperti serigala. Meskipun demikian, hanya sekitar 30% dari penderita lupus benar-benar memiliki ruam “kupu-kupu” klasik tersebut.

Jenis-jenis lupus

Lupus bukanlah penyakit menular tetapi sebuah bentuk gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel tubuh sendiri. Ada empat jenis lupus yang dikenal:
  • Lupus diskoid (kulit). Pasien dengan lupus diskoid memiliki versi penyakit yang terbatas pada kulit, ditandai dengan ruam yang muncul pada wajah, leher, dan kulit kepala, tetapi tidak memengaruhi organ internal.
  • Lupus sistemik (systemic lupus erythematosus, SLE). Pada sekitar 10% pasien lupus diskoid, penyakitnya berevolusi dan berkembang menjadi lupus sistemik yang memengaruhi organ internal tubuh seperti sendi, paru-paru, ginjal, darah, dan jantung. Lupus jenis ini sering ditandai dengan periode suar (ketika penyakit ini aktif) dan periode remisi (ketika penyakit ini tidak aktif). Tidak ada cara untuk memerkirakan berapa lama suar akan berlangsung. Setelah suar awal, beberapa pasien lupus sembuh dan tidak pernah mengalami suar lain, tetapi pada beberapa pasien lain suar datang dan pergi berulang kali selama bertahun-tahun.
  • Lupus karena pengaruh obat. Jenis lupus ini disebabkan oleh reaksi terhadap obat resep tertentu dan menyebabkan gejala sangat mirip lupus sistemik. Obat yang paling sering menimbulkan reaksi lupus adalah obat hipertensi hydralazine dan obat aritmia jantungprocainamide, obat TBC Isoniazid, obat jerawat Minocycline dan sekitar 400-an obat lain. Gejala penyakit lupus mereda setelah pasien berhenti mengkonsumsi obat pemicunya.
  • Lupus neonatal. Pada situasi yang jarang terjadi, bayi yang belum lahir dan bayi baru lahir dapat memiliki ruam kulit dan komplikasi lain pada hati dan darahnya karena serangan antibodi dari ibunya. Ruam yang muncul akan memudar dalam enam bulan pertama kehidupan anak.

Gejala awal

Penyakit lupus memiliki banyak manifestasi dan profilnya berbeda pada setiap pasien. Gejala awal yang mungkin dirasakan antara lain:
  • Demam
  • Malaise, atau ketidaknyamanan umum
  • Nyeri persendian
  • Nyeri otot
  • Kelelahan ekstrim

Penyebab dan faktor risiko

Lupus masih merupakan penyakit misterius di kalangan medis. Kecuali lupus yang disebabkan reaksi obat, penyebab pasti penyakit ini tidak diketahui. Perdebatan bahkan masih berlangsung mengenai apakah lupus adalah satu penyakit atau kombinasi dari beberapa penyakit yang berhubungan.
Sekitar 90% penderita lupus adalah perempuan, yang mengindikasikan bahwa penyakit ini mungkin terkait hormon-hormon perempuan. Menstruasi, menopause dan melahirkan dapat memicu timbulnya lupus. Sekitar 80% pasien lupus mengembangkan penyakit ini di usia antara 15 s.d. 45 tahun.

Diagnosis

Manifestasi lupus dapat meniru penyakit autoimun lain, seperti multiple sclerosis danrheumatoid arthritis (rematik), sehingga sulit untuk didiagnosis. Saat ini tidak ada tes tunggal yang dapat memastikan apakah seseorang terkena penyakit lupus. Diagnosis dapat ditegakkan melalui pemeriksaan komprehensif yang mempertimbangkan semua gejala dan riwayat penyakit.
American College of Rheumatology menetapkan “Sebelas Kriteria Lupus” untuk membantu dokter mendiagnosis lupus. Empat atau lebih dari kriteria berikut harus hadir untuk membuat diagnosis lupus sistemik:
  1. Ruam malar: ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan hidung
  2. Ruam kulit: bercak merah yang menonjol
  3. Photosensitivity: ruam kulit akibat reaksi terhadap sinar matahari yang tidak biasa
  4. Borok mulut atau hidung: biasanya tanpa rasa sakit
  5. Artritis non-erosif pada dua atau lebih sendi, sehingga terasa bengkak atau lunak.
  6. Gangguan paru dan jantung: peradangan pada selaput sekitar jantung (perikarditis) dan/atau paru-paru (pleuritis)
  7. Gangguan neurologis: kejang-kejang dan/atau psikosis
  8. Gangguan ginjal: protein atau darah yang berlebihan dalam urin (proteinuria/hematuria)
  9. Gangguan hematologi (darah): anemia hemolitik, jumlah sel darah putih atau trombosit rendah
  10. Gangguan imunologi: antibodi terhadap DNA rantai ganda, antibodi terhadap Sm, atau antibodi terhadap cardiolipin
  11. Antinuclear antibody (ANA): hasil tes positif meskipun tidak memakai obat yang dikenal menyebabkan hal itu. Sekitar 95% dari pasien lupus memiliki hasil tes ANA positif.

Penanganan

Perawatan penyakit lupus bertujuan untuk mengurangi peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. Obat-obatan yang paling umum digunakan untuk lupus adalah NSAID (obat anti-inflamasi non-steroid), obat antimalaria dan steroid. Obat-obatan tersebut dapat diberikan sendiri-sendiri atau dalam kombinasi. Dalam kasus yang parah, obat penekan imun seperti cytoxan, azathioprine dan methotrexate mungkin digunakan.

Read more

Nyeri Dada Tidak Selalu Karena Masalah Jantung


Nyeri dada hampir selalu menyebabkan kecemasan karena lokasinya berada di dekat jantung. Oleh karena itu, keluhan tersebut termasuk yang paling sering dikonsultasikan ke dokter. Padahal, penyebabnya tidak selalu berkaitan dengan jantung.
Manifestasi nyeri dada dapat berbeda-berbeda tergantung penyebabnya. Rasa nyeri mungkin dirasakan hanya di satu sisi atau di kedua sisi dada, terbatas atau menjalar sampai ke punggung atau lengan, berlangsung singkat atau lama, terjadi pada saat istirahat atau ketika beraktivitas/bernafas. Rasa nyeri sering terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti mual, muntah, sesak nafas, berkeringat, atau gelisah.

Penyebab

Nyeri dada dapat disebabkan oleh banyak faktor, yang dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu jantung dan non-jantung. Penyebab paling umum nyeri dada karenamasalah jantung adalah angina pektoris (sesak dada karena otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen). Masalah jantung lain yang menyebabkan nyeri dada antara lain adalah cacat katup jantung, penyakit otot jantung, gangguan irama jantung, dan peradanganpada perikardium atau otot jantung (miokarditis).
Penyebab non-jantung dari nyeri dada termasuk:
  • Penyakit gangguan asam lambung/ maag
  • Radang selaput dada (pleuritis)
  • Gangguan saluran pencernaan, seperti kejang esofagus, ruptur di tenggorokan (esofagus pecah), peradangan pankreas (pankreatitis), radang kandung empedu
  • Penyakit paru-paru seperti embolisme paru, pneumotoraks, infeksi paru (pneumonia),kanker paru
  • Penyakit arteri utama (aorta), seperti aneurisma aorta, diseksi aorta
  • Gangguan otot dan dinding dada, seperti luka (memar, tegang otot, tulang rusuk patah) atau metastasis kanker
  • Mengkonsumsi obat-obatan seperti triptans, ergotamine, kokain
  • Gangguan kejiwaan seperti kecemasan, kepanikan dan depresi
Selain itu, ada penyakit lain seperti herpes zoster, sarkoidosis atau lupus eritematosus sistemik yang rasa sakitnya dapat dirasakan di daerah dada.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis, dokter akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memahami lebih rinci rasa nyeri yang dirasakan. Hal itu mencakup pertanyaan tentang:
  • Di mana lokasi nyeri, kapan dirasakan dan bagaimana rasanya (menggigit, menusuk, membakar).
  • Apakah rasa sakit terkait dengan gerakan tubuh atau posisi tubuh tertentu, saat bernafas atau makan.
Selain itu, dokter akan menanyakan penyakit sebelumnya dan faktor risiko lain yang mungkin ada. Dengan menggunakan stetoskop, dokter lalu memonitor suara jantung dan nafas Anda untuk mengetahui apakah ada kelainan.
Diagnosis standar nyeri dada termasuk elektrokardiogram (EKG) dan tes darah. Penyelidikan lebih lanjut mungkin dilakukan dengan ultrasound, sinar-X, CT scan atau gastroskopi untuk mengetahui lebih jelas masalah jantung, paru-paru atau lambung yang mendasari.

Pengobatan

Nyeri dada bukanlah penyakit tersendiri tetapi gejala suatu penyakit. Pengobatan hanya dilakukan setelah penyakit yang mendasarinya diketahui.
Nyeri dada dalam serangan akut angina pektoris, misalnya, dapat dihentikan cepat dengan nitrogliserin (trinitrat gliseril) yang diambil sebagai semprotan. Dalam serangan jantung, aliran darah ke otot jantung diperlancar dengan obat pengencer darah seperti aspirin, heparin atau dengan pelebaran arteri koroner yang tersumbat, misalnya, dengan menggunakan balon (balonisasi).
Bila penyebabnya adalah gangguan asam lambung (maag) maka pengobatan dilakukan untuk mengurangi produksi asam lambung atau menetralisir asam, misalnya dengan pemberian omeprazole, ranitidin dan antasid.

Read more